Ahmadinejad Siap Dialog dengan Obama

TEHERAN Menanggapi rencana Obama untuk berdialog tatap muka dengan Iran, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyatakan siap untuk hal tersebut. 

Hal tersebut dinyatakan Ahmadinejad di hadapan ribuan orang pada sebuah acara peringatan revolusi Islam pada Selasa (10/2) kemarin, satu hari setelah Obama mengutarakan rencananya untuk berdialog dengan Iran. 

Ahmadinejad, seperti dikutip BBC, juga menyatakan bahwa perubahan yang dilakukan AS seharusnya bukan taktikal saja. Ia menyatakan pada prinsipnya Iran menyambut baik usaha AS untuk menyelenggarakan dialog tatap muka asalkan berdasar pada sikap saling menghormati satu sama lain. 

“Sangatlah jelas bahwa perubahan yang diinginkan haruslah dilakukan secara fundamental, bukan hanya sekedar taktis. Juga jelas bahwa negara Iran menyambut baik perubahan tersebut dan siap untuk dialog dalam suasana kesetaraan dan saling menghormati,” ujar Ahamdinejad. 

Ahmadinejad menambahkan bahwa jangan sampai terulang pengalaman yang buruk seperti di masa lalu. “Dunia sudah tidak menginginkan era gelap George Bush terulang kembali,”tambah Ahmadinejad. 

Hubungan Iran dan AS sebelumnya tidak secerah yang diharapkan Obama. Sebelumnya Ahmadinejad sempat mengklaim bahwa AS harus meminta maaf atas kejahatan yang dulu dilakukannya terhadap Iran. 

Hubungan semakin bertambah buruk dari hari ke hari ditambah dengan tindakan AS yang menjadi pimpinan dalam upaya mencegah Iran mengembangkan teknologi nuklirnya. Di lain pihak, Iran menyangkalnya dengan mengatakan bahwa program nuklirnya hanya untuk kepentingan sumber listrik. 

Ketidakmesraan hubungan Iran dengan AS secara formal dimulai sejak diputuskannya hubungan antar kedua negara tersebut pada 1979. Alasannya adalah penyerangan dan pendudukan mahasiswa Iran terhadap kedubes AS di Teheran selama 444 hari. Selain menduduki, mahasiswa juga menyandera puluhan diplomat Amerika. 

Ketidakharmonisan hubungan Iran-AS juga terlihat dari sikap Iran yang tidak mengucapakan selamat atas pelantikan Obama. Ahmadinejad menelpon Obama malah menuntut permohonan maaf dari AS terhadap Iran atas tindakannya terdahulu. Tidak hanya itu, Ahmadinejad juga meminta penarikan pasukan AS dari seluruh dunia. 

Sumber: Media Indonesia

Tinggalkan komentar

Belum ada komentar.

Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan komentar